Detail Artikel


  • 07 Maret 2023
  • 11.253
  • Artikel

Transformasi Sistem Kesehatan: Harapan, Tantangan, dan Kesiapan Daerah Dalam Implementasinya.

Sistem kesehatan Indonesia telah mengalami beberapa perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, kemajuan teknologi, dan tantangan kesehatan yang semakin kompleks, transformasi sistem kesehatan menjadi salah satu misi yang digaungkan Kementerian Kesehatan RI. Transformasi sistem kesehatan merupakan suatu upaya untuk mengubah sistem kesehatan yang sudah ada agar dapat lebih efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, memperluas aksesibilitas, dan mengurangi disparitas dalam kesehatan antar wilayah.

Transformasi sistem kesehatan mengusung 6 pilar yang menjadi strategi atau peta jalan dalam memajukan dan meningkatkan sistem kesehatan, antara lain: (1) Transformasi Layanan Primer, (2) Transformasi Layanan Rujukan, (3) Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, (4) Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, (5) Transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan (6) Transformasi Teknologi Kesehatan.

Namun demikian, transformasi sistem kesehatan bukanlah sebuah proses yang mudah. Lantas, bagaimana harapan dan tantangan transformasi sistem kesehatan? Serta bagaimana kesiapan daerah dalam melaksanakannya?

Harapan Transformasi Sistem Kesehatan

Harapan utama dari transformasi sistem kesehatan adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Saat ini, masih banyak masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas. Transformasi sistem kesehatan diharapkan dapat mengatasi masalah ini dan memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih efisien bagi masyarakat.

Harapan lain dari transformasi sistem kesehatan adalah memperluas aksesibilitas layanan kesehatan. Meskipun pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan aksesibilitas, namun masih banyak masyarakat yang sulit mengakses pelayanan kesehatan. Transformasi sistem kesehatan diharapkan dapat memberikan aksesibilitas yang lebih baik kepada masyarakat, terutama di daerah terpencil dan sulit dijangkau.

Selain itu, transformasi sistem kesehatan juga diharapkan dapat mengurangi disparitas dalam kesehatan antara wilayah. Saat ini, masih banyak perbedaan dalam kesehatan antara daerah perkotaan dan pedesaan, antara wilayah yang memiliki aksesibilitas yang baik dan yang tidak. Transformasi sistem kesehatan diharapkan dapat mengatasi masalah ini dan mengurangi perbedaan dalam kesehatan antara wilayah.

Tantangan Transformasi Sistem Kesehatan

Meskipun transformasi sistem kesehatan memiliki harapan yang besar, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pelaksanaannya. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya sumber daya manusia dan finansial di daerah. Banyak daerah yang masih memiliki keterbatasan sumber daya manusia dan finansial dalam menjalankan transformasi sistem kesehatan. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mengadopsi sistem kesehatan yang baru dan mengimplementasikannya secara efektif.

Selain itu, masih ada tantangan dalam pengembangan infrastruktur kesehatan yang memadai. Infrastruktur kesehatan yang memadai sangat penting untuk mendukung transformasi sistem kesehatan. Namun, masih banyak daerah yang memiliki infrastruktur kesehatan yang kurang memadai, terutama di daerah terpencil dan sulit dijangkau.

Kesiapan Pemda DIY Dalam Transformasi Sistem Kesehatan

Pemda DIY memiliki modal cukup baik dalam implementasi transformasi sistem kesehatan. DIY telah memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang tersebar di berbagai wilayahnya. Angka ketersediaan jumlah tempat tidur (TT) pada tahun 2021 di DIY yaitu 1,9 TT : 1000 penduduk. Jumlah ini mencukupi bila dibandingkan dengan standar nasional dan World Health Organization (WHO) yaitu, 1 TT : 1000 penduduk. Selain itu, Pemda DIY telah menerapkan program layanan kesehatan yang berorientasi pada pasien, seperti program "Sistem Pelayanan Kesehatan Berbasis Keluarga" dan "Jaminan Kesehatan Masyarakat." Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat DIY.

Namun demikian, perlu sinergitas dan dukungan pemerintah pusat, terutama pada:

1. Pengembangan infrastuktur dalam peningkatan layanan rujukan. Rujukan pada pelayanan kesehatan menjadi hal penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh. Melalui layanan rujukan, pasien dapat memperoleh penanganan yang tepat dan optimal. Namun, saat ini DIY masih terkendala dalam kelengkapan infrastruktur layanan rujukan yang memadai pada Rumah Sakit Umum Daerah di wilayahnya.

2. Ketersediaan dan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK). SDMK yang berkualitas menjadi kunci utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas. Ketersediaan SDMK di DIY mengalami kekurangan terutama untuk memenuhi kebutuhan pada transformasi layanan primer dan layanan rujukan. Selain itu, peningkatan kompetensi juga diperlukan untuk memastikan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di DIY.

Transformasi sistem kesehatan merupakan suatu hal yang penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memperluas aksesibilitas bagi masyarakat. Namun, transformasi ini juga membutuhkan kerjasama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, serta pemenuhan sumber daya manusia dan sumber daya keuangan yang memadai.

-----------------------------------------

Raden Sanjoyo, S.Kom, MPH
Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan
Dinas Kesehatan DIY

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 17.616
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.021.377