DIY Raih Penghargaan Provinsi dengan Pelaporan dan Capaian SPM Terbaik
Rapat konsolidasi teknis sistem informasi kesehatan (Rakontek SIK) tahun 2018 dengan tema Penguatan SIK Terintegrasi Menuju Satu Data sebagai Tindak Lanjut Rakerkesnas 2018 dilaksanakan di Jakarta dengan peserta dari 34 provinsi.
Rakontek yang dibuka oleh Kepala Pusat Data Kemenkes di Hotel Crown Plaza Jakarta tersebut menghadirkan nara sumber seperti Sekretaris Jenderal Kemneks, Inspektur Jenderal Kemenkes, Kepala Badan Litbangkes, Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Pusat Data dan Informasi Kemenkes.
Beberapa hal penting yang dibahas dari Rakontek ini adalah tindak lanjut dari hasil Rakerkesnas, yaitu : Percepatan Eliminasi Tuberculosis, Penurunan Stunting dan Peningkatan Cakupan dan Mutu Imunisasi. Beberapa data terkait 3 (tiga) hal di atas dipaparkan dan dibahas serta didiskusikan bersama Kepala Badan Litbangkes DR. Dr. Siswanto. Salah hal yang mendapat perhatian dan didiskusikan adalah tentang pemanfaatan data NIK yang disampaikan oleh Direktur Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri. Bahwa sampai dengan saat ini terjadi perubahan paradigma bahwa NIK bisa dimanfaatkan bersama oleh lembaga yang terkait dengan NIK. Banyak lembaga yang sudah melakukan kerjasama pemanfaatan dengan Kemendagri, termasuk Kementerian Kesehatan, dan sampai posisi sekarang ini sudah 972 lembaga mengadakan Perjanjian Kerja Sama sehingga dapat saling memanfaatkan penggunaan data NIK untuk keperluan masing-masing lembaga.
Pada Rakontek ini disampaikan pula penghargaan bagi provinsi dengan Pelaporan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) terbaik, termasuk D.I. Yogyakarta dan 4 provinsi lain yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung dan Bali.