• 22 Juni 2023
• 1.024
• Artikel

SiTESSI (Sistem Troli Emergensi Obstetri Terintegrasi untuk Rumah Sakit Rujukan PONEK)

 

Implementasi Kaizen menghasilkan rumusan inovasi troli emergensi yang didesain berbasis kasus untuk penanganan kegawatan obstetri dan system penyertanya yang diberi nama Sistem Troli Emergensi Obstetri Terintegrasi (SiTESSI) yang bertujuan untuk mengeliminasi pemborosan pada semua sistem dengan memperbaiki aktivitas dan proses yang terstandar untuk menghasilkan sistem pelayanan PONEK yang lebih efektif di IGD. Prinsip inovasi SiTESSI adalah mengedepankan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit, sehingga SiTESSI mendukung capaian indikator mutu unit dan indikator prioritas yang ditetapkan di RSPS.

SiTESSI diintegrasikan dengan pelayanan farmasi IGD untuk menjaga kontinuitas terselenggaranya troli melalui suatu aplikasi yaitu MAS TESSI (Mobile Application Service TESSI). Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI), kontrol supply chain management dari bagian farmasi terkelola lebih baik untuk menjamin pemeliharaan stok, prosedur penggantian, dan ketepatan pelaporan penggunaan isi troli. Inovasi SiTESSI sejalan dengan misi Gubernur DIY tahun 2022-2027 yaitu meningkatkan budaya inovasi dan mengoptimalkan kemanfaatan kemajuan teknologi informasi.

Inovasi SiTESSI ini merupakan inovasi pertama dan belum pernah ada sebelumnya di berbagai rumah sakit di wilayah DIY. Dari seluruh rumah sakit tersebut, diketahui masih menggunakan box-box yang berisi set kit dimana  beresiko terhadap peletakan dan penyimpanan yang berpindah-pindah. Selain itu memiliki kelemahan lain yaitu, tidak semua instrumen diakomodir dalam box ini. Demikian juga troli emergensi PONEK yang dimiliki RS PONEK lain yang hanya berisi obat-obat emergensi dalam satu laci saja. Adanya SiTESSI dapat mempermudah pengorganisasian alat sesuai kebutuhan yang berdampak pada peningkatan  efektifitas proses pelayanan. Oleh karenanya, Troli TESSI mendapat apresiasi sebagai Inovasi Terbaik dalam kegiatan peningkatan kapasitas layanan gawat darurat regional DIY.

Tiga kunci penting integrasi yang berperan dalam implementasi SiTESSI adalah:

1. TESSI (Troli Emergensi Obstetri Terintegrasi) yaitu troli emergensi berbasis kasus yang sudah disusun bersama Tim Ponek IGD dengan melakukan analisis observasional yang berfokus pada kasus maternal prioritas yang membutuhkan penanganan segera.
2. MAS TESSI (Mobile Application Service TESSI)  merupakan bagian dari metode komunikasi antara petugas IGD dengan Farmasi IGD. Aplikasi ini merupakan pengembangan dari inovasi TESSI yang sudah diimplementasikan lebih awal.  MAS TESSI dapat di-install dan diisi oleh petugas IGD kemudian petugas farmasi akan menerima output dalam bentuk sheets sehingga pencatatan dan penerimaan laporan dapat terjadi real time.  Penerapan MAS TESSI mendukung paperless system yang sudah mulai diterapkan dalam pelayanan di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.
3. QR Code Intergated yang tertempel di troli adalah bagian dari manajemen sistem pemantauan troli. QR code memfasilitasi semua petugas yang berperan terhadap isi troli. QR code yang ter-scan akan menghubungkan pada dokumen sheets yang bisa dibuka oleh petugas sehingga dapat memeriksa bersama sewaktu-waktu.

Tiga integrasi penting dalam SiTESSI di atas merupakan perwujudan dari upaya penerapan dari tiga strategi transformasi sistem kesehatan Kemenkes RI yaitu Transformasi layanan rujukan, Transformasi ketahanan kesehatan terkait alat kesehatan, dan Transformasi teknologi kesehatan.

SiTESSI menghasilkan suatu sistem yang memiliki tools dengan konsep “4 mudah” yaitu : mudah digunakan, mudah diadakan, mudah dimobilisasi, dan mudah diterapkan sebagai salah satu bentuk solusi dari masalah klasik terkait implementasi kebijakan dan program di daerah yang cenderung diadopsi secara langsung dan kurang menyesuaikan dengan kondisi dan permasalahan lokal. Selain itu, adanya SPO (Standar Prosedur Operasional) penggunaan SiTESSI menjadi acuan bagi petugas agar pelaksanaannya dapat seragam dan petugas dapat mengimplementasikan peningkatan berkelanjutan atau continuous improvement dengan kerja sama yang baik dalam tim.(6)

Inovasi SiTESSI dengan terobosan sistemnya mampu membangun sistem interdisiplin baru dengan merangkul multiprofesi yang menggerakkan produktivitas dan kemajuan kapasitas pelayanan di IGD. Terbukti memberikan dampak positif yaitu adanya pengurangan variasi proses dan metode pada proses pelayanan. Hasil pengukuran pasca inovasi didapatkan sebagai berikut: 1). Efisiensi terhadap waktu dan pergerakan/aktivitas petugas meningkat dari 74% menjadi 93%. 2) Analisis waktu proses layanan didapatkan efisiensi waktu sebesar 5 menit 12.39 detik.

Hal ini penting karena respon cepat yang terkoordinasi oleh petugas memiliki signifikansi terhadap hasil luaran yang baik.(7,8). 3). Terdapat 8 reduksi dari proses pelayanan yang didapatkan dari hasil perbandingan pemetaan alur pelayanan sebelum dan sesudah inovasi. 4). Terpenuhinya konsep ”fit the job to the man” atau FJM yang berdampak pada efisiensi tenaga petugas. Hal ini sebagai upaya untuk mempertahankan sumber daya yang ada melalui peningkatan kondisi kerja yang ergonomis.(9)

Perubahan paradigma akibat adanya inovasi SiTESSI memberikan dampak perubahan sosial dan teknologi, yang menginisiasi untuk membentuk sistem perawatan kesehatan berbasis pengetahuan yang inovatif dengan mengembangkan aplikasi sebagai alat komunikasi interprofesi di RS dan diimplemetasikan di unit lain yang terlibat dalam perwatan kasus obstetri yaitu : Unit Ruang Bersalin (VK), unit ruang perawatan ibu, dan Unit Intensif (HCU,ICU).

Sistem terintegarasi ini mampu mengubah pendataan manual cara tradisional menjadi data otomatis sebagai sumber informasi penting bagi pelayanan kesehatan menghasilkan budaya kerja baru. Kepuasan pegawai RS dengan dukungan sistem mempermudah dalam memahami dan melaksanaan alur klinis sehingga dapat meningkatkan efisiensi alur pelayanan di Rumah Sakit. Hal ini terukur dalam survei kepuasan petugas yang terlibat yaitu Tim PONEK, Dokter IGD, Bidan, Perawat, dan bagian Farmasi dalam rangka evaluasi implementasi SiTESSI dimana didapatkan peningkatan kepuasan dari 70% menjadi 85%.

Tantangan ke depan yang dihadapi SiTESSI adalah pembuatan standardisasi atau pembakuan spesifikasi troli beserta isinya yang dapat dipatenkan sehingga menjadi peluang untuk direplikasikan dan diakomodir mulai dari fasilitas kesehatan dasar sampai rujukan di wilayah terpencil sehingga terjadi pemerataan mutu layanan kesehatan di Indonesia. Mengingat efektifitas dari aksesibilitas petugas dalam penanganan kegawatdaruratan obstetri, diharapkan dapat mengurangi resiko keterlambatan pelayanan dan terpenuhinya target respon time yang dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Oleh : Dr. Hanum Enggar Pradini

Editorial : Bidang SDK (Agus) 

DAFTAR PUSTAKA

1. 1.Kemkes RI, 2023, https://www.kemkes.go.id/, download (tanggal)

2. 2.Kemkes RI., 2021, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021, Jakarta.

3. 3.BPS RI., 2022, Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2022, Jakarta.

4. 4.Jeanne-Marie Guise, 2007, Anticipating and responding to obstetric emergencies, https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S152169340700034X, download tgl

5. 5.WHO, 2023, https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality, download tgl …………...

6. 6.Kato, Smalley, 2012,  Toyota Kaizen Methods: Six Steps to Improvement. New York: CRC Press, Taylor & Francis Group.

7. 7.Zewde, 2022, Quality and timeliness of emergency obstetric care and its association with maternal outcome in Keren Hospital, Eritrea. https://doi.org/10.1038/s41598-022-18685-9, download tgl …………..

8. 8.Irawati, 2018, Hubungan Respon Time dengan Hasil Luaran pada Kasus Preeklamsia dan Eklampsia dalam Kegawatdaruratan Obstetri di RSU Andi Makkasau Parepare. 10.31227/osf.io/hja62.

9. 9.Shada, et al. (2021). Most common ergonomic injuries among healthcare workers. http://www.ijcmph.com