Detail Berita


  • 22 Maret 2022
  • 604
  • Berita

Sesi Berbagi Pengetahuan Kkomunikasi Risiko Bagi Komunitas Penyandang Disabilitas Yogyakarta

Selasa, 22 Maret 2022, AIHSP bekerjasama dengan Dinkes DIY dan Bappeda DIY melaksanakan pertemuan Sesi Berbagi Pengetahuan Komunikasi Risiko Bagi Komunitas Penyandang Disabilitas Yogyakarta secara virtual. Pertemuan ini dihadiri oleh para narasumber ahli dengan peserta dari kelompok disabilitas dan masyarakat penyandang disabilitas. Pertemuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan komunikasi risiko khususnya bagi penyandang disabilitas di masa pandemi Covid-19.

Pencegahan dan pengendalian Covid -19 tidak hanya menerapkan protokol kesehatan yaitu dengan 5 M ( wajib pakai masker, sering cuci tangan atau hand sanitizer  jaga jarak, tidak berkerumun dan mengurangi mobilitas) saja tetapi harus mengikuti vaksinasi Covid-19. Capaian vaksinasi di DIY per tanggal 20 Maret 2022 untuk dosis 1 ( 105,98%), dosis 2 ( 98,25%) dan dosis 3 ( 14,93%). Penyandang disabilitas termasuk kelompok yang sangat rentan di masa pandemi Covid-19 ini. Kelompok penyandang disabilitas perlu mendapat dukungan lebih kuat agar dapat melakukan upaya preventif secara mandiri dalam menghadapi ancaman coronavirus. Namun, penyandang disabilitas cenderung kurang mendapatkan akses terhadap informasi yang inklusif dan ramah untuk dikonsumsi menimbang keterbatasan mereka. Ini dipengaruhi tuntutan para produsen dan distributor informasi akan kecepatan merespon dinamika situasi yang juga sangat tinggi. Kondisi ini membuat para penyandang disabilitas kesulitan memperoleh informasi yang valid, mudah dipahami, praktis, dan tepat guna sesuai kebutuhan mereka. Alih-alih, tidak sedikit yang kesulitan menghindarkan diri dari berita bohong akibat silang sengkarutnya pesan dan informasi di domain publik – yang mana ini semakin menyulitkan para penyandang disabilitas untuk membuat keputusan mandiri untuk mengambil langkah terbaik guna melindungi diri dan orang-orang di sekitarnya. 

Berbagai konten informasi terkait Covid-19, vaksinasi, protokol kesehatan, dan lainnya sangat intens dipublikasikan baik di media yang sifatnya konvensional maupun media sosial berbasis digital. Di sisi lain, para penyandang disabilitas tentunya juga menyebarkan informasi yang diterimanya kepada jejaringnya. Namun demikian, bentuk disabilitas sangat beragam, dan tidak semuanya dapat mengakses atau menikmati informasi dengan cara yang sama. Di sisi lain, para penyandang disabilitas tidak familiar dengan komunikasi risiko dalam situasi krisis kesehatan. Pemahaman tentang komunikasi risiko diperlukan bagi para penyandang disabilitas agar dapat membekali diri dengan informasi dan data yang tepat dan cukup, yang menjelaskan berbagai risiko yang perlu diantisipasi atas berbagai opsi yang dapat diambil. Bekal komunikasi risiko bagi para penyandang disabilitas memudahkan mereka dalam memilah dan memilih informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, untuk membantu mereka menentukan sikap atau mengubah perilaku. Oleh karenanya, diperlukan sebuah wadah atau kesempatan yang sengaja diciptakan untuk membangun pemahaman tentang komunikasi risiko di antara penyandang disabilitas, mengeksplorasi pesan-pesan berwawasan komunikasi risiko yang memudahkan pemahaman dan menggerakkan sikap penerima pesannya, mengenali bagaimana pengemasan yang paling tepat, dan apa saja saluran komunikasi yang dapat digunakan. 
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi penyandang disabilitas untuk menyamakan presepsi dan menyebarluaskan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka pencegahan dan pengendalian COVID-19. 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 1.736
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.819.427