Detail Artikel


  • 25 September 2018
  • 9.369
  • Artikel

Mengenal Lebih Dekat Diabetes Melitus

A.    Pendahuluan

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang masih menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American Diabetes Association (ADA) 2010, DM adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Lebih dari 90 persen dari semua populasi diabetes adalah diabetes melitus tipe 2 yang ditandai dengan penurunan sekresi insulin karena berkurangnya fungsi sel beta pankreas secara progresif yang disebabkan oleh resistensi insulin. WHO pada September 2012 menjelaskan bahwa jumlah penderita DM di dunia mencapai 347 juta orang dan lebih dari 80% kematian akibat DM terjadi pada negara miskin dan berkembang. Sedangkan dalam Diabetes Atlas 2000 (International Diabetes Federation) diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk Indonesia berusia diatas 20 tahun dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2 juta pasien menderita DM. Ditambah lagi hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbang Depkes 2008 di seluruh provinsi menunjukkan bahwa prevalensi nasional untuk toleransi glukosa tertanggu (TGT) adalah sebesar 10,25% dan untuk DM adalah sebesar 5,7%.

Ada  beberapa  jenis  Diabetes  Mellitus  yaitu  Diabetes  Mellitus   Tipe   I,   Diabetes   Mellitus   Tipe   II,   Diabetes  Mellitus  Tipe  Gestasional,dan  Diabetes  Mellitus  Tipe Lainnya.   Jenis   Diabetes   Mellitus   yang   paling   banyak diderita adalah Diabetes Mellitus Tipe 2. Diabetes Mellitus Tipe  2  (DM  Tipe  2)  adalah  penyakit  gangguan  metabolik yang di tandai oleh kenaikan gulah darah akibat penurunan sekresi  insulin  oleh  sel  beta  pankreas  dan  atau  ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Diabetes  Mellitus  biasa  disebut  dengan the  silent  killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan   berbagai   macam   keluhan.   Penyakit   yang akan  ditimbulkan  antara  lain  gangguan  penglihatan  mata, katarak,  penyakit  jantung,  sakit  ginjal,  impotensi  seksual, luka  sulit  sembuh  dan  membusuk/gangren,  infeksi  paru-paru,  gangguan  pembuluh  darah,  stroke  dan  sebagainya. Tidak  jarang,  penderita  DM  yang  sudah  parah  menjalani  amputasi    anggota    tubuh    karena   terjadi pembusukan.

Faktor risiko diabetes melitus bisa dikelompokan menjadi faktor risiko yang tidak dapat dirubah dan yang dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah adalah ras dan etnik, umur, jenis kelamin, riwayat keluarga dengan diabetes melitus, riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4000gram, dan riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram). Sedangkan faktor resiko yang dapat dirubah erat kaitannya dengan perilaku hidup yang kurang sehat, yaitu berat badan lebih, obesitas abdomenal/sentral, kurangnya aktifitas fisik, hipertensi, dislipidemia, diet tidak sehat/tidak seimbang, riwayat Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) atau Gula Darah Puasa terganggu (GDP terganggu), dan merokok.

B.     Hasil analisis Posbindu PTM didinkes provinsi DIY

Gambaran karakteristik responden yang bekerja di dinas kesehatan provinsi DIY meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

 

Tabel 1. Distribusi karakteristik responden

Karakteristik responden

Jumlah

Persentase

 

 

 

Rentang umur

 

 

21-30 tahun

11

10,4

31-40 tahun

11

10,4

41-50 tahun

32

30,2

51-60 tahun

51

48,1

(tidak mengisi)

1

0,9

Total

106

100

 

 

 

Jenis Kelamin

 

 

Laki-laki

39

36,8

Perempuan

67

63,2

Total

106

100

 

 

 

Tingkat Pendidikan

 

 

SD/SLTA

2

1,9

SLTA

8

7,5

Diploma

19

17,9

Sarjana

33

31,1

Pascasarjana

22

20,8

(tidak mengisi)

22

20,8

Total

106

100

 

 

 

Pekerjaan

 

 

Staff kantor

100

94,3

Lainnya

6

5,7

Total

106

100

 

1.      Umur

Jumlah responden yang bekerja didinas kesehatan DIY sebanyak 106 orang dengan umur berkisar antara 21 tahun sampai 58 tahun, dimana rentang umur terbanyak yaitu umur 51-60 tahun sebanyak 51 orang dan umur 41-50 tahun sebanyak 32 orang.

 

2.      Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 67 orang dan laki-laki sebanyak 39.

 

3.      Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden terbanyak adalah sarjana dengan jumlah 33 orang dan yang paling sedikit yaitu SD/SLTP sebanyak 3 orang. Tingkat pendidikan pascasarjana sebanyak 22 orang dan SLTA sebanyak 8 orang.

 

4.      Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan sebagian responden adalah staff kantor yaitu sebanyak 100 orang.

 

 Tabel 1.2 Hasil analisis faktor risiko DM

Variabel

Jumlah

Persentase

Umur

 

 

<45 tahun

32

30,2

>45 tahun

74

69,8

Total

106

100

 

 

 

Lingkar Perut

 

 

Obesitas

42

39,7

Tidak Obesitas

41

38,6

(tidak mengisi)

23

21,7

Total

106

 

 

 

 

Kolesterol

 

 

Normal

47

44,3

Batas tinggi

35

33,0

Tinggi

21

19,8

(tidak mengisi)

3

2,8

Total

106

100

 

 

 

Gula

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 4.809
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.259.668