Mengenal Lebih Dekat Diabetes Melitus
A. Pendahuluan
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit
kronis yang masih menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia.
Menurut American Diabetes Association (ADA) 2010, DM adalah suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Lebih dari 90 persen
dari semua populasi diabetes adalah diabetes melitus tipe 2 yang ditandai
dengan penurunan sekresi insulin karena berkurangnya fungsi sel beta pankreas
secara progresif yang disebabkan oleh resistensi insulin. WHO pada September
2012 menjelaskan bahwa jumlah penderita DM di dunia mencapai 347 juta orang dan
lebih dari 80% kematian akibat DM terjadi pada negara miskin dan berkembang.
Sedangkan dalam Diabetes Atlas 2000 (International Diabetes Federation)
diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk
Indonesia berusia diatas 20 tahun dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4,6% akan
didapatkan 8,2 juta pasien menderita DM. Ditambah lagi hasil penelitian yang
dilakukan oleh Litbang Depkes 2008 di seluruh provinsi menunjukkan bahwa
prevalensi nasional untuk toleransi glukosa tertanggu (TGT) adalah sebesar 10,25%
dan untuk DM adalah sebesar 5,7%.
Ada
beberapa jenis Diabetes
Mellitus yaitu Diabetes
Mellitus Tipe I,
Diabetes Mellitus Tipe
II, Diabetes Mellitus
Tipe Gestasional,dan Diabetes
Mellitus Tipe Lainnya. Jenis
Diabetes Mellitus yang
paling banyak diderita adalah
Diabetes Mellitus Tipe 2. Diabetes Mellitus Tipe 2
(DM Tipe 2)
adalah penyakit gangguan
metabolik yang di tandai oleh kenaikan gulah darah akibat penurunan
sekresi insulin oleh
sel beta pankreas
dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin).
Diabetes Mellitus biasa
disebut dengan the silent
killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan
menimbulkan berbagai macam
keluhan. Penyakit yang akan
ditimbulkan antara lain
gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit
jantung, sakit ginjal,
impotensi seksual, luka sulit
sembuh dan membusuk/gangren, infeksi
paru-paru, gangguan pembuluh
darah, stroke dan
sebagainya. Tidak jarang, penderita
DM yang sudah
parah menjalani amputasi
anggota tubuh
karena terjadi pembusukan.
Faktor risiko diabetes melitus bisa
dikelompokan menjadi faktor risiko yang tidak dapat dirubah dan yang dapat
dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah adalah ras dan etnik, umur,
jenis kelamin, riwayat keluarga dengan diabetes melitus, riwayat melahirkan
bayi dengan berat badan lebih dari 4000gram, dan riwayat lahir dengan berat
badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram). Sedangkan faktor resiko yang dapat
dirubah erat kaitannya dengan perilaku hidup yang kurang sehat, yaitu berat
badan lebih, obesitas abdomenal/sentral, kurangnya aktifitas fisik, hipertensi,
dislipidemia, diet tidak sehat/tidak seimbang, riwayat Toleransi Glukosa
Terganggu (TGT) atau Gula Darah Puasa terganggu (GDP terganggu), dan merokok.
B. Hasil
analisis Posbindu PTM didinkes provinsi DIY
Gambaran
karakteristik responden yang bekerja di dinas kesehatan provinsi DIY meliputi
umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
Tabel
1. Distribusi karakteristik responden
Karakteristik
responden |
Jumlah |
Persentase |
|
|
|
Rentang umur |
|
|
21-30
tahun |
11 |
10,4 |
31-40
tahun |
11 |
10,4 |
41-50
tahun |
32 |
30,2 |
51-60
tahun |
51 |
48,1 |
(tidak
mengisi) |
1 |
0,9 |
Total |
106 |
100 |
|
|
|
Jenis Kelamin |
|
|
Laki-laki |
39 |
36,8 |
Perempuan
|
67 |
63,2 |
Total
|
106 |
100 |
|
|
|
Tingkat
Pendidikan |
|
|
SD/SLTA |
2 |
1,9 |
SLTA |
8 |
7,5 |
Diploma |
19 |
17,9 |
Sarjana |
33 |
31,1 |
Pascasarjana |
22 |
20,8 |
(tidak
mengisi) |
22 |
20,8 |
Total |
106 |
100 |
|
|
|
Pekerjaan |
|
|
Staff
kantor |
100 |
94,3 |
Lainnya |
6 |
5,7 |
Total
|
106 |
100 |
1. Umur
Jumlah responden yang bekerja didinas
kesehatan DIY sebanyak 106 orang dengan umur berkisar antara 21 tahun sampai 58
tahun, dimana rentang umur terbanyak yaitu umur 51-60 tahun sebanyak 51 orang
dan umur 41-50 tahun sebanyak 32 orang.
2. Jenis
Kelamin
Jenis kelamin responden terbanyak adalah
perempuan yaitu sebanyak 67 orang dan laki-laki sebanyak 39.
3. Tingkat
Pendidikan
Tingkat pendidikan responden terbanyak
adalah sarjana dengan jumlah 33 orang dan yang paling sedikit yaitu SD/SLTP
sebanyak 3 orang. Tingkat pendidikan pascasarjana sebanyak 22 orang dan SLTA
sebanyak 8 orang.
4. Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan sebagian responden
adalah staff kantor yaitu sebanyak 100 orang.
Tabel 1.2 Hasil analisis faktor risiko DM
Variabel |
Jumlah |
Persentase |
Umur |
|
|
<45
tahun |
32 |
30,2 |
>45
tahun |
74 |
69,8 |
Total
|
106 |
100 |
|
|
|
Lingkar Perut |
|
|
Obesitas |
42 |
39,7 |
Tidak
Obesitas |
41 |
38,6 |
(tidak
mengisi) |
23 |
21,7 |
Total
|
106 |
|
|
|
|
Kolesterol |
|
|
Normal |
47 |
44,3 |
Batas
tinggi |
35 |
33,0 |
Tinggi |
21 |
19,8 |
(tidak
mengisi) |
3 |
2,8 |
Total |
106 |
100 |
|
|
|
Gula |