Detail Artikel


  • 18 Januari 2024
  • 6.184
  • Artikel

Sejarah Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN)

Sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dalam menjaga kesehatan, Indonesia secara rutin merayakan Hari Gizi Nasional (HGN). Melansir dari situs Sehat Negeriku Kemenkes, Hari Gizi Nasional diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada tanggal 25 Januari 1951. Sejak saat itu, pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi Indonesia hingga akhirnya disepakati bahwa Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari. 

Perkembangan ilmu gizi di Indonesia tidak terlepas dari peran besar Prof. Poorwo Soedarmo. Berkat kontribusinya dalam mengkampanyekan pola makan sehat dan gizi seimbang, serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya gizi dalam mencegah berbagai penyakit, Prof. Poorwo Soedarmo diakui sebagai Bapak Gizi Indonesia.

Hari Gizi Nasional menjadi momentum penting untuk mengajak semua pihak, mulai dari individu, keluarga, hingga lembaga pemerintah, untuk bersama-sama mengatasi masalah gizi di Indonesia. Pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 Tahun 2024,  Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengusung tema “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dengan slogan “MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas”. 

Pemilihan tema ini relevan dengan kondisi gizi saat ini, yaitu stunting yang masih menjadi masalah serius di Indonesia. Perlu diperhatikan bahwa pada pemberian MP-ASI, bayi tetap terus diberikan ASI. Saat mulai pemberian MP-ASI dianjurkan sedini mungkin memberikan protein hewani dalam jumlah yang cukup. Protein hewani mengandung asam amino esensial lebih lengkap bagi tubuh daripada sumber protein nabati. Semakin tinggi dan baik kualitas protein yang dikonsumsi maka semakin tinggi juga kadar insulin sebagai mediator pembentukan matriks tulang. Apabila anak mengonsumsi protein hewani lebih banyak akan cenderung memiliki potensi pertumbuhan lebih baik dibanding tidak mengonsumsi makanan sumber protein hewani. Sumber protein hewani dapat diperoleh dari daging sapi, daging ayam, hati sapi, berbagai jenis ikan, telur, dan susu.

Melalui peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 ini, harapan kedepannya adalah agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menerapkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) kaya protein hewani yang optimal untuk mencegah stunting dan menciptakan generasi emas Indonesia.

Penulis:

Afifah Azzahra,

Mahasiswa magang Dinas Kesehatan DIY

S1-Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada

 

Referensi:

Sugiana, Anwar, dkk. 2023. Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Usrotussachiyah, U., Sari, R.S. dan Ratnasari, F., 2022. Konsumsi Protein Hewani sebagai Bentuk Pencegahan dan Penanganan Stunting pada Anak. Nusantara Hasana Journal, 2(3), pp.107-112.

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 693
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.141.068