Detail Berita


  • 01 Maret 2017
  • 1.102
  • Berita

SATRIYA YANG BERINTEGRITAS

        Budaya Pemerintahan SATRIYA yang telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya Pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah bentuk komitmen Pemerintah Provinsi DIY dalam mencapai keberhasilan transformasi birokrasi.yang berbasiskan pada nilai nilai kearifan lokal DIY, yaitu filosofi hamemayu hayuning bawana dan ajaran moral sawiji, greget, sengguh ora mingkuh serta dengan semangat golong gilig. "Hamemayu Hayuning Bawana" mengandung makna sebagai kewajiban melindungi, memelihara serta membina keselamatan dunia dan lebih mementingkan berkarya untuk masyarakat daripada memenuhi ambisi pribadi. Dunia yang dimaksud mencakup seluruh peri kehidupan baik dalam skala kecil (keluarga), ataupun masyarakat dan lingkungan hidupnya, dengan mengutamakan darma bakti untuk kehidupan orang banyak, tidak mementingkan diri sendiri.

        Deferensiasi atau turunan dari filosofi Hamemayu Hayuning Bawana dalam konteks aparatur dapat dijabarkan menjadi tiga aspek. Pertama, Rahayuning Bawana Kapurba Waskithaning Manungsa (kelestarian dan keselamatan dunia ditentukan oleh kebijaksanaan manusia). Kedua, Darmaning Satriya Mahanani Rahayuning Nagara (pengabdian ksatria menyebabkan kesejahteraan dan ketentraman negara). Ketiga, Rahayuning Manungsa Dumadi Karana Kamanungsane (kesejahteraan dan ketentraman manusia terjadi karena kemanusiaannya). Budaya Pemerintahan SATRIYA adalah merupakan nilai-nilai yang terkandung di dalam filsofi Hamemayu Hayuning Bawana. SATRIYA memiliki dua makna, yakni :

        Makna Pertama, SATRIYA dimaknai sebagai watak ksatria. Watak ksatria adalah sikap memegang teguh ajaran moral : sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh (konsentrasi, semangat, percaya diri dengan rendah hati, dan bertanggung jawab). Semangat dimaksud adalah golong gilig yang artinya semangat persatuan kesatuan antara manusia dengan Tuhannya dan sesama manusia. Sifat atau watak inilah yang harus menjiwai seorang aparatur dalam menjalankan tugasnya.

Makna kedua, SATRIYA sebagai singkatan dari :

  1. Selaras
  2. Akal budi Luhur
  3. Teladan-keteladanan
  4. Rela Melayani
  5. Inovatif
  6. Yakin dan percaya diri
  7. Ahli-profesional

        Upaya menginternalisasikan nilai nilai tersebut melalui proses yang cukup panjang. Pada salah satu langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan DIY adalah menyelenggarakan workshop internalisasi pembangunan satriya integritas. Workshop tersebut juga sekaligus merespon kondisi dan situasi yang menuntut perubahan pelayanan pemerintah yang transparan, akuntabel dan pelayanan yang ramah terhadap masyarakat. Perubahan ini menuntut komitmen yang kuat dari segenap aparatus sipil negara tak terkecuali di Dinas Kesehatan DIY.

        Acara workshop ini diselenggarakan di area Candi Ratu Boko Yogyakarta pada tanggal 24 Februari 2017. Tempat ini sengaja dipilih dengan harapan atmosfer budaya dan kondisi alam disekitar Candi Boko mampu mengoptimalkan penyerapan materi, memperkuat komitmen dan mengembalikan makna ASN sebagai pelayanan masyarakat.

 

Sumber : http://biroorganisasi.jogjaprov.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=116&Itemid=92

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 16.536
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.271.395