Pulih Bersama Generasi Sehat Jiwa
Tanggal 10 Oktober merupakan peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS). Melansir dari situs WHO, tahun 2022 ini mengambil tema make mental health & well-being for all a global priority dengan sub tema khusus di Indonesia yaitu “Pulih Bersama Generasi Sehat Jiwa’. Tema ini diusung untuk menyuarakan dan menggugah kembali kesadaran kita sebagai bagian masyarakat dunia tentang pentingnya kesehatan jiwa. Hal ini tak lepas dari situasi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan terjadinya krisis global untuk kesehatan jiwa, memicu terjadinya dampak jangka pendek dan jangka panjang serta menimbulkan masalah kesehatan jiwa jutaan orang. WHO memperkirakan peningkatan gangguan kecemasan dan depresi lebih dari 25% selama tahun pertama pandemi dan pada saat yang sama layanan kesehatan jiwa menjadi terganggu.
Beberapa persoalan terkait kesehatan jiwa, diantaranya masih kuatnya stigma atau labelisasi negatif pada orang orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Demikian juga dengan masih tingginya kasus bunuh diri yang perlu mendapat perhatian khusus. WHO mencatat, bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor dua terbanyak di dunia pada usia 15-29 tahun sehingga setiap 40 detik seseorang akan melakukan bunuh diri. Berdasarkan data yang masuk di Dinas Kesehatan DIY, pada tahun 2021 jumlah kasus bunuh diri di DIY mencapai 66 orang. Tren tingginya kasus bunuh diri juga terjadi di tahun 2022 ini, tercatat sampai dengan Bulan Mei tahun 2022 sudah terjadi 40 kasus bunuh diri. Angka-angka ini tentu perlu mendapatkan perhatian khusus, selain juga masih banyaknya persoalan lainnya terkait kesehatan jiwa.
Kunci keberhasilan pencegahan dan penanganan masalah kesehatan jiwa yaitu dengan meningkatan dan mengoptimalkan upaya promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif. Deteksi dini kesehatan jiwa perlu lebih digencarkan di masyarakat. Berbagai upaya tentu telah dilakukan pemangku kepentingan, termasuk peran Pemerintah untuk menjamin keberlangsungan hidup ODGJ mulai dari akses pendidikan, akses pekerjaan, akses fasilitas umum dan sosial sehingga dapat beraktifitas normal sesuai dengan kemampuannya dan mengurangi faktor resiko terjadinya kekambuhan. Komitmen bersama yang kuat sangat diperlukan agar penanganan masalah kesehatan jiwa menjadi lebih optimal. Dengan hari kesehatan jiwa sedunia ini, semoga menjadi momen untuk mengkampanyekan kesehatan jiwa kepada masyarakat dalam mencapai tujuan pulih bersama generasi sehat jiwa.