Pertemuan Koordinasi Manajemen Program ILTB di DIY Terapi Pencegahan Tuberkulosis untuk mendukung Eliminasi TBC 2030
Yogyakarta, Rabu 5 April 2023 Masih dalam rangkaian Hari Tuberkulosis [TBC] Sedunia hari ini Dinas Kesehatan DIY bersama SR TBC Siklus Indonesia DIY melaksanakan pertemuan koordinasi manajemen program Infeksi Laten TBC [ILTB] dengan tujuan meningkatkan koordinasi pengendalian TBC dan cakupan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis [TPT] untuk mendukung Eliminasi TBC di DIY.
Acara dilaksanakan secara Hybrid secara daring melalui Zoom Meeting dan luring di Aula C, Dinas Kesehatan DIY, dihadiri oleh 25 peserta yang terdiri dari Tim TBC Dinkes DIY, bidang kesga dan famasi Dinkes DIY, SR TBC Siklus Indonesia, SSR TBC Komunitas se-DIY dan pelatih ILTB/TPT dari KOPI TB DIY. Peserta online meliputi pewakilan tim TBC kabupaten/kota dan ketua KOPI TBC DIY sejumlah 15 orang.
Tujuan pertemuan ini adalah untuk mengidentifikasi tantangan proses pemberian TPT pada balita, usia anak dan dewasa, menyusun sinergi program dan kegiatan antara SR Konsorsium Penabulu-STPI, Dinas Kesehatan dan KOPI TB DIY, mengidentifikasi dan mendiskusikan strategi serta timeline pelaksanaan investigasi kontak dan penemuan kasus baru TBC termasuk di dalamnya upaya tracing LTFU dan mengupayakan pasien kembali ke layanan, dan menyusun strategi bersama untuk memotivasi dan edukasi pasien Initial LTFU untuk kembali berobat.
Pertemuan ini dipandu oleh TO PPM DIY Apt. Edwin DA M.Sc., MPH, diawali dengan penyampaian maksud dan tujuan pertemuan oleh Manager SR TBC Siklus Indonesia Bapak Henri Puteranto, M.Si dan sambutan oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY yang diwakili oleh Ibu Setyrini Hestu Lestari SKM MKes selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY. Kemudian dilanjutkan dengan Paparan situasi terkini ILTB dan TPT di DIY disampaikan oleh Kasie Pengendalian Penyakit dr. Ari Kurniawati., MPH dan paparan peran dan kontribusi komunitas dalam intervensi TPT oleh Program Coordinator SR TBC Siklus Indonesia Ibu Rakhmawati.
Puncak acara adalah sesi diskusi, tanya jawab dan penyusunan Roadmap yang dipandu oleh Wasor TB DIY Bapak Suharna SKM MPH yang membahas tantangan pemberian TPT di setiap Kabupaten/Kota, rencana solusi peningkatan akses TPT, dan rencana solusi peningkatan capaian TPT di DIY.
Hasil dari pertemuan ini adalah roadmap peningkatan cakupan TPT DIY yang mencakup kebijakan, sarana prasarana dan logistik, Sumber Daya Manusia [SDM], dan KIE-promosi. Kebijakan mencakup Pergub-Perbup/Perwal, surat edaran KOPI TB untuk klinisi di Fasyankes terutama untuk balita kontak serumah baktereologis yang kondisinya sehat bisa langsung di TPT, target, strategi, dan pembiayaan. Sarana prasarana dan logistik mencakup kepastian ketersediaan TST dan obat TPT, sedangkan rontgen yang masih terbatas dan menjadi tantangan. SDM mencakup pelatihan APBN sasarannya Nakes dari Fasyankes, kader komunitas, masyarakat, dan KIE-promosi mencakup optimalisasi media sosial, spanduk, leaflet, dsb.
Ibu Rini menyampaikan “Dari pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dand peran multipihak dari tim TBC komunitas, KOPI TB DIY dalam penanggulangan TBC di DIY, memberikan solusi peningkatan akses dan peningkatan cakupan capaian TPT di DIY”. (Edwin Daru Anggara)