Detail Artikel


  • 01 Mei 2023
  • 3.903
  • Artikel

Pergerakan Transformasi SDM Kesehatan Indonesia

Pengembangan tenaga kesehatan mendapat amanah untukm elakukan perubahan mendasar yang dirangkum dalam bentuk transformasi bidang SDM kesehatan. Transformasi bidang SDM kesehatan berada dalam pilar transformasi kelima dengan arah tujuan meningkatkan jumlah tenaga kesehatan khususnya dokter dan dokter spesialis, pemerataan tenaga kesehatan khususnya di Puskesmas dan rumah sakit umum daerah, selanjutnya meningkatkan kualitas tenaga kesehatan melalui satu platform pelatihan yang transparan dan juga transformasi pengelolaan tenaga kesehatan satu data yang terintegrasi.

Tahapan yang dilakukan diantaranya adalah mengintegrasikan bidang pendidikan dan bidang layanan kesehatan yang dilakukan melalui Academic Health System (AHS). Pada tanggal 12 Juli tahun 2022 telah ditandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Menteri antara Menteri Kesehatan dan Menteri Ristek Dikti dalam hal percepatan pemenuhan dan pemerataan dokter dan dokter spesialis. Dalam hal ini arahan Menteri Kesehatan adalah mengakomodasi atau menjadikan AHS dengan target 30 Fakultas Kedokteran (FK) yang menandatangani AHS di tahun 2022.

Kebijakan pencapaian target AHS tersebut cukup menantang mengingat bahwa pada saat arahan disampaikan (tahun 2021) belum satupun FK yang telah menandatangani AHS dan di tahun 2022 langsung ditargetkan 30 kemudian di 2023 sebanyak  70 FK dan tahun 2024 sebanyak 92 FK harus menandatangani AHS. Dalam perkembangannya pada akhir tahun 2022, sebanyak 70 Fakultas Kedokteran ternyata telah menandatangani AHS dan 22 FK siap untuk penandatanganan selanjutnya.

Kuota penerimaan mahasiswa kedokteran sebagaimana telah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan dengan Menteri Ristek Dikti, telah bertambah dengan rincian untuk Dokter Umum meningkat 18,7% dan Dokter Spesialis sudah bertambah 22,3%.

Terkait Rumah Sakit Pendidikan yang harus mendukung dalam program AHS pada tahun 2021 akhir sebanyak 98 RS telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan di akhir tahun 2022 sebanyak 222 RS telah ditetapkan menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Bagaimana untuk dapat mengakselerasikan pemenuhan dokter-dokter spesialis melalui program Academic Health System yang terintegrasi dengan Fakultas Kedokteran, menjadi agenda prioritas Kemenkes saat ini.

Rumah sakit pendidikan yang telah ditetapkan seperti telah disampaikan, tentunya akan mengimplementasikan Academic Health System. Untuk dapat menjalankan AHS tersebut, maka perlu untuk menambah dosen-dosen. Dalam perkembangannya, kuota dosen FK saat ini telah bertambah bertambah sebanyak 200 dosen yang dalam proses NIDK

Arahan lanjut dari mMenteri Kesehatan adalah mendorong moratorium dengan FK dan FKG (Fakultas Kedokteran Gigi).  Terkait hal ini, pada akhir Desember 2022, Kementerian Kesehatan telah berhasil meminta Mendikbud untuk membuka moratorium FK dan FKG. Saat ini sudah diberikan rekomendasi moratorium untuk 26 fakultas kedokteran dan diikuti dengan 33 Prodi spesialis.

Dalam upaya penyediaan tenaga kesehatan selain dokter dan dokter gigi, seperti perawat, bidan, promosi kesehatan dan tenaga lainnya, Poltekkes Kemenkes diminta untuk bisa menghasilkan tenaga-tenaga kesehatan. Saat ini sudah ditingkatkan dari 37 Poltekkes untuk mengisi 6.293 Puskesmas. Poltekes ditingkatkan kemampuannya diantaranya sebanyak 13 perpustakaan Poltekes Kemenkes yang telah terakreditasi dan B Poltekes dikembangkan menjadi BLU. Pada tahun 2002 Kemenkes telah menambah sebanyak 4 Poltekkes menjadi BLU. Ditargetkan pada akhir 2023 seluruh Poltekkes Kemenkes harus sudah BLU.

Dalam upaya mempercepat ketersediaan dokter dan dokter spesialis maka telah dilakukan kerja sama dengan LPDP.  Pada awalnya Kementerian Kesehatan hanya memiliki 600 beasiswa untuk Dokter dan untuk Dokter Spesialis serta Sub Spesialis. Melalui kerjasama dengan LPDP telah ditingkatkan jumlah menjadi 1000 beasiswa sehingga pada tahun 2022 terdapat sebanyak 1.676 beasiswa yang diberikan untuk dokter Indonesia dokter spesialis dan juga untuk Fellowship.

Peningkatan ini tidak terlepas dari kerjasama dalam bentuk Komite Bersama dengan Dirjen Dikti yang terus mengawal berjalannya proses penyediaan tenaga kesehatan. Pelayanan beasiswa juga diberikan untuk afirmasi dokter dan dokter gigi. Dalam hal ini terdapat sebanyak 512 dokter dan dokter gigi yang ditempatkan di daerah DTPK dan DBK serta 1.314 tenaga kesehatan di daerah DTPK dan DBK.

Transformasi mengusung misi untuk semakin dekat dengan masyarakat. Sebagaimana arahan Menteri Kesehatan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan yang paling dekat dengan masyarakat. Sehingga hal pokok yang menjadi tantangannya adalah bagaimana untuk mengisi Puskesmas dengan tenaga kesehatan secara lengkap. Pada tahun 2021 masih terdapat sejumlah 511 Puskesmas yang tidak memiliki dokter, namun saat ini telah berkurang menjadi 419 Puskesmas tanpa dokter. Begitu pula dengan ketersediaan 9 jenis nakes prioritas Puskesmas. Pada awalnya baru terdapat 1.899 Puskesmas yang lengkap dengan 9 jenis Nakes prioritas, dan saat ini sudah sebanyak 5.152 Puskesmas yang telah lengkap tenaga kesehatannya.

Ketercukupan tenaga 7 jenis dokter spesialis prioritas di Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Daerah dari semula sebanyak 634 RSUD meningkat menjadi 664 RSUD. Dalam hal ini terdapat tantangan dalam mendorong daerah untuk terkait pemenuhan dokter spesialis yang antara lain berhubungan dengan kapasits fiskal dan komitmen wilayah.

Kementerian Kesehatan dalam komitmen untuk pemenuhan tenaga kesehatan telah melakukan penugasan khusus Nakes di tahun 2022 dengan memberangkatkan 3.055 Nakes selanjutnya program internship dokter dan dokter gigi untuk mengisi Puskesmas dan RSUD. Dilakukan pula program pendayagunaan dokter spesialis dimana sebanyak 500 dokter spesialis yang telah disebar di 336 RSUD dan ini menjadi prestasi baru. Sementara untuk adaptasi dokter spesialis lulusan luar negeri telah berhasil ditempatkan sebanyak 7 dokter spesialis. Ini Merupakan prestasi juga mengingat sebelumnya hal ini adalah hal yang mustahil dapat terwujud. Saat ini masih terdapat sebanyak 28 dokter yang sedang proses revaluasi.  

Bersama Kementerian PAN-RB, kemenkes telah melakukan pengangkatan formasi untuk honorer tenaga kesehatan di tahun 2022 dengan menempatkan 62.707 tenaga honorer formasi di seluruh wilayah Indonesia. Tahun 2023 akan ditempatkan sebanyak 135.000 tenaga honorer nakes kembali

Terkait dengan upaya peningkatan mutu, pada tahun 2022 telah dilakukan 8.130 kegiatan peningkatan mutu terhadap 9 penyakit prioritas. Bersama dengan stakeholder organisasi profesi Kemenkes telah berhasil melatih 56.833 tenaga dimana sebanyak 14.000 diantaranya selaras dengan prioritas layanan KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, Uronefro)

Platform pelatihan Digital Media terintegrasi juga telah dibuat oleh Kemenkes. Platform ini unggul karena memiliki kemampuan akses yang luas tanpa batas sehingga selaras dengan upaya meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan yang merata dan berkeadilan. Dalam waktu dekat akan dilaunching dimana semua pembelajaran dari seluruh peserta dan hasilnya akan terintegrasikan dalam satu data. Para tenaga kesehatan yang mendapat SKP tidak lagi dibingunkan mencari SKP misalnya pada saat untuk memperpanjang STR.Dengan platform ini dari sebelumnya harus mencari pelatihan mana yang berbayar menjadi tidak lagi karena semua platform-nya sudah masuk dan kita tidak akan kehilangan

Upaya untuk program diaspora dilakukan percepatan sebagai contoh untuk pengiriman perawat ke Jepang, Belanda, Arab Saudi dan Jerman yang telah ditingkatkan dari tahun 2021. Meskipun demikian jumlah tersebut masih belum cukup banyak dan akan terus ditambahkan.

Dikaitkan dengan transformasi pilar keenam yaitu digitalisasi teknologi kesehatan, pengembangan aSDM Kesehatan telah diintegrasikan dalam satu data SDM kesehatan di mana di dalamnya semua data-data dari seluruh tenaga kesehatan saat ini sudah dapat diakses melalui satu data layanan Satu Sehat. Program ini dilakukan bekerja sama dengan organisasi profesi dan pemerintah daerah. Kedepan semua STR dan SIP akan menjadi satu kesatuan dalam satu data.

Artikel ini disusun dengan referensi utama kegiatan pertemuan terkait Transformasi SDM di Transhall Jakarta pada bulan Maret 2023. Berbagai hasil yang telah dicapai tersebut merupakan bagian dari proses awal Transformasi SDM Kesehatan di Indonesia dan hasil-hasil nyata dari proses ini masih akan memerlukan waktu untuk dapat memberikan dampak kepada perbaikan sistem kesehatan di Indonesia secara keseluruhan.

 

Penulis : Bidang SDK (Agus)           

 

 

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 2.090
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.094.908