Detail Berita


  • 22 Juni 2022
  • 1.601
  • Berita

Mas Dar Tukar si Dini ( Masyarakat Sadar Turunkan Karies Sejak usia Dini ) di UPT Puskesmas Semanu II Gunungkidul DIY

Anak usia pra sekolah merupakan kelompok umur yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut terutama karies. Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi yang cukup tinggi dialami di Indonesia dengan prevalensi lebih dari 80%. Struktur gigi pada masa anak-anak usia dini adalah periode gigi susu yang rentan mengalami karies gigi. Kondisi kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Menurut Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas tahun 2018), hanya 2,8% penduduk Indonesia yang telah berperilaku menyikat gigi dengan benar minimal 2 kali sehari. Sebanyak 57,6% penduduk di Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut dan hanya 10,2% penduduk yang menerima perawatan oleh tenaga medis gigi. Bila ditinjau berdasarkan usia, proporsi 67,3% dari usia 5-9 tahun, dan 55,6% dari usia 10-14 tahun. Dilihat dari Laporan Riskesdas tahun 2018, perilaku masyarakat Indonesia dalam menyikat gigi dengan benar masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Kabupaten Gunungkidul, dari hasil Riskesdas 2018, sebanyak 71,66% mengalami permasalahan gigi dan mulut, lebih tinggi dari rata-rata Propinsi DIY yaitu 65,59%. Sedangkan data primer UPT Puskesmas Semanu II didapatkan dari hasil screening kesehatan gigi anak usia dasar mengalami peningkatan permasalahan kesehatan gigi dari tahun 2019 sampai 2021 yaitu sebesar 68% tahun 2019, 73% tahun 2020 dan 75% tahun 2021.

Berdasarkan permasalahan tersebut drg Erla Asmalasari yang bertugas di Puskesmas Semanu II Gunungkidul DIY melakukan inovasi Masyarakat Sadar Turunkan Karies Sejak Usia Dini (Mas Dar Tukar si Dini) yaitu dengan penerapan media penyuluhan dengan audiovisual dan permainan puzzle sebagai media edukasi dalam perubahan tingkat pengetahuan dan perilaku kesehatan gigi mulut pada siswa di TK ABA Jetis, Pacarejo Semanu Gunungkidul, yang hasil akhirnya adanya peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku tentang kesehatan gigi dan mulut. Tujuan inovasi Masdar Tukar si Dini  ini adalah meningkatkan pengetahuan dan merubah perilaku kesehatan gigi dan mulut serta tingkat kebersihan gigi dan mulut anak–anak TK ABA Jetis, Pacarejo Semanu Gunungkidul setelah diberikan penyuluhan menggunakan audiovisual dan permainan puzzle sebagai media edukasi          

Metode pelaksanaan inovasi ini dengan memadukan beberapa tahap kegiatan yaitu: Pengambilan data awal dengan melakukan pemeriksaan kebersihan gigi, tingkat pengetahuan anak dan perilaku menyikat gigi kepada sasaran, Tahap intervensi: Penyuluhan Program edukasi, demonstrasi menyikat gigi, Monitoring selama dua minggu dan satu bulan dengan ceklist pantauan orangtua di rumah. Pengambilan data akhir dengan melakukan pemeriksaan kebersihan gigi, tingkat pengetahuan anak dan perilaku menyikat gigi dan mulut kepada sasaran kembali. Evaluasi dilakukan pada bulan ketiga dan keenam.

Bentuk inovasi berupa penerapan media penyuluhan menggunakan metode audiovisual dan puzzle serta dibantu dengan kegiatan demonstrasi menyikat gigi. Materi penyuluhan yang diberikan meliputi: manfaat gosok gigi, waktu yang baik menggosok gigi, cara menyikat gigi yang benar, makanan yang baik untuk gigi. Data hasil inovasi kegiatan berupa perubahan tingkat kebersihan gigi, perilaku menyikat gigi dan tingkat pengetahuan kesehatan gigi. Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak yang terlibat dapat memahami informasi yang baru diperolehnya serta dapat mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar guna mendukung tumbuh kembang anak yang bisa dilakukan dari kebiasaan menggosok gigi setiap hari minimal malam sebelum tidur dan pagi hari setelah selesai sarapan.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 7.502
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.057.728