Kesehatan Dalam Era Revolusi Industri 4.0
Istilah Revolusi Industri 4.0 semakin banyak dibicarakan masyarakat
akhir-akhir ini. Bagi yang masih awam tentu akan bertanya, Apa sih arti
Revolusi Industri 4.0? Apa dampaknya terhadap sosial ekonomi dan budaya di
masyarakat kita. Dan yang terpenting bagi kita terutama di bidang kesehatan adalah
bagaimana bidang kesehatan dapat menciptakan peluang dalam era Industri 4.0
ini. Hal itu menjadi perhatian kita
semua karena mau tidak mau, siap tidak siap kita akan menghadapi hal tesebut.
Tugas bagi kita semua untuk membuat tantangan menjadi peluang, sehingga kita bisa menjadi pelaku dari Revolusi Industri
4.0, bukan hanya penonton atau penikmat saja.
Dalam perkembangannya, dunia industri telah mengalami
4 tahap besar yaitu :
1) Era Industri generasi
pertama sekitar abad 18 dengan ditandai munculnya mesin uap,
2) Era Industri generasi kedua ditandai dengan kemunculan
pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber).
Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll
yang mengubah wajah dunia secara signifikan.
3) Era industri
generasi ketiga ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet dan
4) Era industri generasi ke empat sekarang ini
sering disebut sebagai Revolusi Industri 4.0. Perkembangan tehnologi dan
informasi selama beberapa dekade terakhir membawa dampak besar terhadap dunia
industri di seluruh dunia.
Berdasarkan dari situs Wikipedia disebutkan bahwa Industri
4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran
data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk
segala (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Berdasarkan hal tersebut komponen-komponen
penting untuk menuju Industri 4.0 perlu dipersiapkan oleh pemerintah sebagai
pemegang kebijakan Komponen-komponen penting tersebut mencakup : Internet of
Things, Artificial Intelligence, Human–Machine Interface, teknologi
robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing. Seperti
disampaikan oleh Menteri Airlangga "Jadi, kita perlu menginformasikan
kepada para pemangku kepentingan bahwa industri 4.0 ini bukan hanya di depan
mata, tetapi sudah berjalan. Ke depan, kebijakan industri harus selaras
disesuaikan dengan perkembangan teknologi,".
Bidang kesehatan sebagai salah satu institusi yang
memberikan pelayanan langsung kepada
masyarakat juga harus mengikuti perkembangan tehnologi dan informasi. Hal
tersebut untuk menjawab tuntutan pelayanan yang cepat, efektif dan efisien. Berbagai inovasi-inovasi dibidang kesehatan
berbasis tehnologi terus dikembangan. Pelayanan di fasilitas-fasilitas
kesehatan membutuhkan kecepatan, ketepatan dan ketelitian. Pelayanan kesehatan
berbasis online/internet dari tingkat Puskemas, Rumah Sakit dan
Fasilitas-Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. Melalui Permenkes Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Strategi E-Kesehatan pada Pasal 2 disebutkan bahwa Pengaturan strategi
e-kesehatan nasional untuk menyediakan acuan bagi pemerintah, organisasi
profesi/masyarakat, akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam
melaksanakan perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi
e-kesehatan. Permenkes tersebut sebagai
acuan pengembangan sistem kesehatan untuk menjadi bagian dari pelaku
Revolusi Industri 4.0.
Perkembangan
dan inovasi tehnologi dalam bidang kesehatan tentunya akan memudahkan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Misal kemudahan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan di fasilitas kesehatan, sistem rujukan pasien yang cepat, bagaimana
masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang ketersediaan kamar perawatan di
rumah sakit dan lain-lain tentunya hal tersebut menjadi keinginan semua
masyarakat. BPJS Kesehatan melalui aplikasi online berbasis android semakin
memudahkan masyarakat mengakses pelayananan jaminan kesehatan. Kementerian
kesehatan juga sudah meluncurkan Sisrute (Sistem Rujukan Terintergrasi) yang merupakan
sistem informasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan terpadu berbasis IT untuk meningkatkan
kinerja fasilitas pelayanan kesehatan serta untuk mempercepat proses rujukan sesuai
kebutuhan medis pasien dan kompetensi fasyankes. Dengan Sisrute
memungkinkan terintergrasinya sistem
informasi rujukan pasien pada seluruh Rumah Sakit Regional, RS Kelas B, RS Kelas Khusus. Melalui Artificial Intellegence (kecerdasan buatan) memungkinkan pekerjaan
yang dilakukan manusia dalam bidang kesehatan akan tergantikan oleh tehnologi
digital dan lainnya.
Selain untuk pelayanan medis, pelayanan-pelayanan lain
misal bidang kesehatan-masyarakat, informasi kesehatan juga sudah berbasis internet. Pengelolaan
data-data kesehatan yang sudah berbasis internet misalnya: Aplikasi Komdat,
Data Akses Sanitasi melalui Aplikasi Smart
STBM, Data Imunisasi terpadu melalui Aplikasi Simundu dan lain-lain.
Pola penyebarluasan informasi kesehatan juga sudah melalui website kesehatan,
media televisi dan lain-lain. Sistem
Penyuluhan secara konvensional juga sudah mulai berkurang.
Internet Of Thing (IoT) atau internet
untuk segala menjadi basis dari
perkembangan Revolusi Industri 4.0. Tidak hanya sarana dan prasana yang
dibutuhkan tapi juga SDM yang mampu untuk menjalankan itu semua. Menjadi
tantangan bagi kita semua, khusus di Dinas Kesehatan DIY, mau dan mampukah kita
menjawab tantangan kemajuan tehnologi informasi untuk lebih berdaya guna dan
bermanfaat luas bagi masyarakat. Memanfaatkan
dan mengoptimalkan kemanfaatan dari sistem Tehnologi Informasi dan Komunikasi
yang sudah ada dan yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menciptakan
tehnologi informasi dalam bidang kesehatan yang selaras dengan perkembangan
Revolusi Industri 4.0. Perlu dipahami tehnologi dibuat untuk memanusiakan
manusia bukan untuk mengesampingkan manusia dari kemajuan sebuah peradaban