Detail Artikel


  • 13 Juni 2023
  • 562
  • Artikel

Gerakan Pemberdayaan Pengelolaan Sampah Pada kelompok TK, SD, Perguruan Tinggi dan Anggota PKK

Menteri Kesehatan RI telah menginisiasi Transformasi di bidang kesehatan dengan 6 pilar salah satunya adalah transformasi pelayanan kesehatan primer. Transformasi pelayanan kesehatan primer diarahkan untuk memperkuat upaya prevensi dan promosi guna mencegah permasalahan kecehatan. Permasalahan sampah merupakan permasalahan lingkungan yang memiliki dampak besar terhadap kesehatan. Menguatkan upaya pengelolaan sampah akan memberikan dampak besar bagi kesehatan secara keseluruhan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan, Indonesia merupakan negara peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik. Jumlah total sampah di Indonensia pada tahun 2019 mencapai 68 juta ton dan sampah plastik diperkirakan mencapai 9,52 juta ton.

Kabupaten Bantul, salah satu Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi bagian wilayah yang mengalami krisis sampah tersebut. Darurat sampah di Bantul telah dirasakan masyarakat dalam rentang waktu yang lama. Tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Piyungan, salah satu daerah di Bantul telah beberapa kali ditutup sejak tahun 2018. Peristiwa ini menjadi isyarat kuat bahwa Bantul telah mengalami darurat sampah.

Penanggulangan permasalahan pengelolaan sampah memerlukan sistem penanganan yang sistematis, komprehensif, berkala, dan berkelanjutan. Berdasarkan pengamanan sampah rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Sedayu I Kabupaten Bantul dimana penulis bekerja, capaian penerapan pilar 4 Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) tahun 2019 yang masih rendah yaitu 41,09%. Pengamanan sampah rumah tangga yang belum berdampak kepada risiko munculnya berbagai penyakit salah satunya penyakit menular seperti DBD. Angka bebas jentik di wilayah Puskesmas sedayu pada tahun 2019 baru mencapai 89,38%.

Sumber sampah dapat dipilah lebih lanjut tidak hanya berasal dari rumah tangga di komunitas namun juga berasal dari perkantoran, sekolah, fasiliats pelayanan publik. Penataan pengamanan sampah di suatu wilayah oleh karenanya perlu dilakukan secara komprehensif kepada titik produksi sampah tersebut. Potensi-potensi sampah yang perlu menjadi perhatian diantaranya adalah plastik. Dalam kehidupan keseharian potensi sampah plastik utama diantaranya dari tas kresek belanja, wadah makanan dan minuman, sedotan minuman. Sampah plastik perlu mendapat perhatian khusus karena penguraian dalam tanah yang membutuhkan waktu sangat panjang.

Dengan besar dan luasnya area pengamanan sampah di suatu wilayah, maka dibutuhkan sumberdaya yang cukup besar. Mengandalkan hanya dari petugas puskesmas atau pemerintah tidak akan mampu untuk secara menyeluruh menyelesaikan masalah. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci termasuk diantaranya adalah masyarakat sekolah, perkantoran dan industri. Untuk dapat memberdayakan masyarakat dalam pengamanan sampah maka daya tarik atas isu tersebut perlu menjadi perhatian.

Penggerakan yang kuat dapat dilakukan diantaranya dengan pendekatan bottom up dan step down dimana ada peraturan yang bsia dalam bentuk keputusan pimpinan / tokoh utama yang berlaku untuk warga yang ditarik secara berjenjang hingga lapisan terbawah. Sementara dari bawah dimunculkan kekuatan kolektif berupa konsensus dari masyarakat untuk bergerak. Penggerakan ini perlu didukung dengan penyediaan informasi dan dorongan motivasi secara terus menerus. 

Penulis merasa tergerak untuk melakukan perubahan dengan pendekatan tersebut mengingat potensi partisipasi dari masyarakat di wilayah yang cukup baik. Pendekatan diarahkan untuk dapat mempengaruhi para pimpinan unit dan  tokoh masyarakat untuk memberlakukan ketentuan secara formal, percontohan maupun informal. Sementara masyarakat termasuk perkantoran, sekolah didorong untuk memunculkan konsensus kolektif. Model-model dorongan dilakukan baik dengan sosialisasi, fasilitasi dan insentif.

Salah satu ide penulis yang juga menjadi perhatian adalah melibatkan aspek ekonomi, sosial dan budaya dalam gagasan. Aspek ekonomi perlu ditumbuhkan dalam tata kelola sampah untuk menumbuhkan minat. Disamping itu jejaring dukungan corporate social responsibility dari swasta juga memiliki potensi untuk dijadikan mitra. Kelompok kelompok profesi dan sosial juga merupakan modal yang berharga untuk mendukung keberhasilan tujuan. Termasuk budaya membuang sampah saat ini lebih tepat diubah menjadi budaya pilah sampah. Hal ini karena sampah yang tidak dipilah tentu akan sulit untuk diolah pada tahap selanjutnya, dan ketika sudah menumpuk cenderung untuk malas memilah, serta bila sudah bercampur dengan sampah basah tentu nilai ekonomi dari sampah kering seperti kertas akan berkurang. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya penulis telah menggagas ide yang mengajak masyarakat secara kolektif mengelola sampah secara baik dan sistematis. Program ini diawali dengan koordinasi sekaligus menggali dukungan dari lintas program dalam bentuk integrasi dalam layanan-layanan yang berpotensi untuk dikolaborasikan seperti promosi kesehatan dan berbagai kegiatan UKM dari lintas program.

 

Penulis : Daryati Prihatin Achmad,ST. (Puskesmas Sedayu I)

 

Daftar Pustaka

  1. GELAR SARASEHAN, SEDAYU TUNJUKKAN KOMITMEN SIAP KELOLA LINGKUNGAN - YouTube
  2. Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia (sampahlaut.id)
  3. PUSKESMAS SEDAYU 1 on Instagram: “Halo Sahabat Puspita.. Pada Hari Jumat, 13 Januari 2023 telah dilaksanakan Komitmen Bersama Kalurahan Argomulyo, Lintas Sektor Dalam…”
  4. PUSKESMAS SEDAYU 1 on Instagram: “Halo Sahabat Puspita.. Pada Hari Kamis, 36 Januari 2023 telah dilaksanakan Komitmen Bersama Kalurahan Argosari, Lintas Sektor Dalam Rangka…”
  5. PUSKESMAS SEDAYU 1 on Instagram: “Halo Sahabat Puspita... Selasa, 31 Januari 2023 Puskesmas Sedayu I melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Sekolah Sampah "MARSEKAL" &…”
  6. PUSKESMAS SEDAYU 1 on Instagram: “Kamis, 2 Februari 2023 Puskesmas Sedayu I melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Sekolah Sampah “MARSEKAL” & Penggalangan Komitmen Bersama…”
  7. PUSKESMAS SEDAYU 1 on Instagram: “Rabu, 8 Februari 2023 Puskesmas Sedayu I melaksanakan Lounching Laboratorium Sekolah Sampah “MARSEKAL” sekaligus Pelaksanaan Kegiatan…”

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 20.669
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.246.190