Detail Berita


  • 21 Oktober 2022
  • 803
  • Berita

Forum Group Discussion Review Blueprint Pengembangan Kesehatan Tradisional Tahun 2022

Pandemi Covid-19 menjadi titik balik dan momentum yang tepat untuk reformasi sistem kesehatan nasional, termasuk di dalamnya pelayanan wisata kesehatan (health tourism). Wisata Kesehatan adalah kegiatan perjalanan wisata untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Kegiatan ini adalah juga salah satu penggerak perekonomian yang penting di kawasan Asia Pasifik.

Indonesia merupakan salah satu tujuan wisata dunia yang banyak diminati. Indonesia juga mempunyai keanekaragaman tradisi dan budaya termasuk obat dan pelayanan kesehatan tradisional. Salah satu upaya pelayanan kesehatan tradisional adalah wellness yang berpotensi untuk pengembangan wisata kesehatan.

Kebijakan wisata kesehatan di Indonesia mencakup dua aspek, yaitu aspek medical tourism dan aspek wellness tourism. Medical Tourism adalah perjalanan wisata untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sedangkan Wellness Tourism adalah perjalanan wisata untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan pendekatan holistik untuk pemeliharaan kesehatan dan bersifat promotif – preventif.

Secara garis besar pengembangan kesehatan tradisional di DIY dikemas dalam bingkai Galeri Jamu dengan tagline Jampi Ati Jogja (Jamu lan Pijat, Agawe awet urip, Tinebih ing rubedo). Jampi Ati Jogja berpotensi dikembangkan ke dalam 3 dimensi, yaitu pelestarian budaya, peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat dan mendukung dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Pelestarian budaya dan peningkatan kesehatan masyarakat merupakan suatu rangkaian tradisi pengobatan tradisional turun temurun. Apabila hal ini didukung dengan suatu sistem yang terintegrasi, maka dimensi peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat akan sangat mungkin terwujud.

Berdasarkan hasil studi Future Market Insight (FMI), pangsa pasar wisata kesehatan tumbuh sebesar 12% Compound Annual Growth Rate (CAGR) di tahun 2022. Hasil studi lain yang dilakukan oleh Rochelle Tunner dalam Jurnal Medical Tourism menunjukkan adanya peningkatan pengeluaran masyarakat untuk wisata kesehatan dari 32 milyar dolar AS di tahun 2021 menjadi 35,77 dolar AS di tahun 2022. Peningkatan ini terkait dengan besarnya uang yang dibelanjakan wisatawan yang berdampak pada peningkatan pemasaran berbagai produk dan jasa serta peningkatan lapangan kerja di negara tujuan wisata.

Melihat trend di atas, DIY perlu segera menyiapkan suatu sistem wisata kesehatan yang mengintegrasikan berbagai komponen dan sektor terkait, termasuk mengintegrasikan dalam sistem layanan kesehatan konvensional, sehingga DIY dapat mengambil peluang-peluang pasar wisata kesehatan. Bukan hanya ketersediaan wellness tourism, DIY juga memiliki potensi pengembangan medical tourism antara lain tersedianya layanan-layanan unggulan di berbagai rumah sakit besar di DIY. Selain ketersediaan layanan unggulan, rumah sakit di DIY juga banyak yang telah terakreditasi paripurna, sehingga dapat dipastikan kualitas layanannya.

Dari hal-hal di atas, perlu dilakukan kajian terhadap blue print pengembangan kesehatan tradisional, sehingga dapat menjadi acuan dalam menjawab tantangan dan mengambil peluang sebesar-besarnya dalam wisata kesehatan, baik medical tourism maupun wellness tourism. Sebagai salah satu bentuk kesiapan dalam transformasi pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan wisata kesehatan, maka Dinas Kesehatan DIY akan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan arah kajian reviu Blue Print Wisata Kesehatan di DIY. Hasil dari FGD ini adalah adanya arah kajian reviu Blue Print wisata kesehatan Dinas Kesehatan DIY.

Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) review blue print pengembangan kesehatan tradisional ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2022 melalui daring dan luring yang dilaksanakan di Aula A Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mulai jam 09.00 s.d. 16.00 WIB.

Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan arahan kajian untuk mereviu blueprint pengembangan kesehatan tradisional di DIY disesuaikan dengan kebijakan pemerintah dan peluang pangsa pasar wisata kesehatan.

Tujuan dari kegiatan ini, dihasilkannya arah kajian untuk mereviu blue print pengembangan kesehatan tradisional yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah dan peluang pangsa pasar wisata kesehatan.

Materi FGD antara lain :

a. Kesiapan Rumah Sakit di DIY dalam Medical Tourism yang disampaikan oleh PERSI DIY

1. Faktor kekuatan rumah sakit di DIY dalam pengembangan medical tourism

2. Tantangan dan kendala rumah sakit di DIY dalam pengembangan medical tourism

3. Pengaruh pengembangan medical tourism dalam manajemen rumah sakit

b. Pengembangan sistem Health Tourism dan Pengintegrasiannya dalam Pelayanan Kesehatan Konvensional di DIY

1. Gap sistem wisata kesehatan saat ini dan model / sistem wisata kesehatan antara medical tourism dengan wellness tourism yang ideal di DIY

2. Pola hubungan pelaku industri wisata kesehatan yang berbeda (misalnya, masyarakat, dokter perujuk, situs web, regulator, fasilitator, agen perjalanan, dan dokter atau rumah sakit penerima rujukan) dan pengaruhnya pada pengalaman pasien dan hasil kesehatan.

3. Integrasi wisata medis dalam pelayanan kesehatan konvensional

c. Reviu Blueprint Pengembangan Kesehatan Tradisional DIY

1. Overview blue print pengembangan kesehatan tradisional Dinas Kesehatan DIY Tahun 2019

2. Relevansi blue print pengembangan kesehatan tradisional Dinas Kesehatan DIY Tahun 2019 dengan kebijakan pemerintah dan peluang pangsa pasar wisata kesehatan

3. Penyesuaian blue print dengan kebijakan pemerintah dan peluang pangsa pasar wisata kesehatan

d. Arah Kajian Pengembangan Health Tourism dalam pelayanan konvensional di DIY

  1. Isu strategis mengenai fasilitas pelayanan kesehatan terhadap wisata kesehatan.
  2. Visi dan Misi Persatuan Kedokteran Wisata Indonesia
  3. Pilar system dan integrasi pelayananan unggulan kedokteran wisata di Indonesia
  4. Nilai tambah Health Tourism di Indonesia
  5. Konsep dari Health Tourism di Daerah Istimewa Yogyakarta
  6. Isu sumber daya dari Health Tourism di Daerah Istimewa Yogyakarta   

Materi pertemuan dapat didownload di

https://drive.google.com/drive/folders/1xarcCKQD9jBNQHVocoFnTw9dbU64_Yqq?usp=sharing

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 3.481
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.900.348