Detail Berita


  • 10 Oktober 2022
  • 1.505
  • Berita

Evaluasi Pencapaian Program Penanggulangan TBC di Masa Pandemi Covid-19 di D.I.Yogyakarta

 

Pandemi Covid-19 di Indonesia terjadi sejak bulan Maret 2020 dan hingga saat ini belum dinyatakan selesai, walaupun jumlah kasus harian sudah sangat turun secara signifikan. Dampak dari pandemi Covid-19 selama hampir tiga tahun ini sangat luas meliputi dampak ekonomi, sosial, budaya, maupun dampak di bidang kesehatan sendiri. Salah satu dampak di bidang kesehatan adalah terhadap program pengendalian Tuberkulosis (TBC). Merujuk pada Peraturan Presiden RI Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis disebutkan bahwa indikator dampak (impact) yang akan dicapai pada tahun 2030 adalah penurunan angka kejadian (Incidence Rate) TBC menjadi 65 per 100.000 penduduk serta penurunan angka kematian akibat TBC menjadi 6 per 100.000 penduduk. Sedangkan indikator luaran (output) penanggulangan TBC di Indonesia diantaranya adalah cakupan penemuan dan pengobatan semua kasus TBC (Treatment Coverage/ TC) dan angka keberhasilan pengobatan semua kasus TBC (Treatment Success Rate/ TSR).

Dampak pandemi Covid-19 terhadap pelaksanaan program pengendalian TBC nasional terlihat pada capaian kedua indikator luaran tersebut yang menunjukkan penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Berdasarkan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) online tanggal 21 September 2022, capaian angka TC nasional tahun 2019 sebesar 67%, kemudian pada periode 2020 sampai 2022 bulan September berturut-turut adalah 44,9%, 48,2% dan 41,4%.  Hal ini menunjukkan bahwa dampak pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap penurunan penemuan kasus TBC pada tahun 2020 dan 2021. Sedangkan capaian angka TSR nasional tahun 2019 sebesar 83%, kemudian pada periode 2020-2021 berturut-turut adalah 86%, 86,3%, dan 81,5%. Hal ini menunjukkan bahwa selama pandemi Covid-19, pasien TBC yang diobati tetap bisa menyelesaikan pengobatannya dengan baik, bahkan angka keberhasilan naik dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi. Bagaimana dengan angka di DIY?

Data pada SITB online DIY pada tanggal 21 September 2022 menunjukkan bahwa capaian angka TC TBC di DIY pada tahun 2019 sebesar 44,4% kemudian pada periode 2020-2022 berturut-turut sebesar 33,9%, 34%, dan 34%. Artinya di DIY juga terjadi penurunan penemuan kasus TBC sebesar 10,5% dan 10,4% pada periode 2020-2021, sedangkan penemuan kasus TBC tahun 2022 sampai bulan September sudah mencapai 34% dan diperkirakan sampai akhir tahun 2022 bisa mencapai 50%, melebihi capaian sebelum pandemi yaitu 44%. Distribusi penemuan dan pengobatan TBC periode 2019-2022 dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel.1 Capaian Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis

di D.I. Yogyakarta tahun 2019-2022 (September)

Capaian angka TSR di DIY pada tahun 2019 sebesar 84,2%, kemudian berturut-turut pada periode 2020-2021 sebesar 86,5% dan 87,9% mengalami kenaikan dibanding tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa pasien TBC yang sudah ditemukan tetap bisa menjalani pengobatan dengan baik sampai selesai dan tidak banyak pasien yang mengalami drop out (DO) akibat pandemi Covid-19. Sedangkan angka TSR tahun 2022 sampai bulan September sebesar 82,9% mengalami penurunan dibandingkan periode 2019-2021, tetapi masih ada waktu sampai bulan Desember untuk meningkatkan capaian TSR. Distribusi capaian angka TSR periode 2019-2022 dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel.2 Capaian Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis

di D.I. Yogyakarta tahun 2019-2022 (September)

Upaya yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan DIY bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota adalah sebagai berikut:

1.    Upaya untuk menekan laju penurunan penemuan kasus TBC selama masa pandemi:

  1. Meningkatkan penggunaan alat tes cepat molekuler (TCM) sebagai pengganti pemeriksaan mikroskopis untuk menegakkan diagnosis TBC di fasyankes
  2. Meningkatkan skrining suspek TBC menggunakan mobile X-ray di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulonprogo bekerja sama dengan kegiatan Zero TB Yogya - FKKMK UGM
  3. Mengujicoba model investigasi kontak pasien TBC secara virtual (online) bekerjasama dengan ‘Aisyiyah dan Siklus D.I. Yogyakarta
  4. Melakukan pendampingan kepada fasyankes dalam melakukan pencatatan dan pelaporan kasus TBC yang diobati ke dalam SITB online.

2.    Upaya untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TBC selama masa pandemi:

  1. Pendampingan/ pengawasan minum obat terhadap pasien TBC baik secara langsung maupun melalui telepon/WA, melibatkan petugas TB puskesmas, kader TBC puskesmas, kader TBC komunitas (SIKLUS DIY)
  2. Pelacakan kasus TBC yang mangkir mengambil obat, melibatkan petugas TBC puskesmas, kader TBC puskesmas, kader TBC komunitas (SIKLUS DIY)
  3. Penelusuran hasil pengobatan pasien TBC yang dirujuk antar faskes, antar kab/kota/provinsi melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB), melibatkan petugas pengelola program TBC faskes dan wasor TB kabupaten/kota/provinsi.

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 2.315
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.041.576