Detail Artikel


  • 15 Juni 2023
  • 4.906
  • Artikel

BERKORELASI? Indeks Keluarga Sehat (IKS) dan Angka Harapan Hidup (AHH)

Dalam penjabaran visi pembangunan jangka menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2022-2027, terdapat program Pemda DIY berupa Program Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat dimana Angka Harapan Hidup (AHH) sebagai salah satu indikatornya. Untuk menerjemahkan program tersebut, maka Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY merumuskan sasaran Dinkes DIY berupa Terwujudnya Keluarga Sehat yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) 2022-2027 dengan Indeks Keluarga Sehat (IKS) sebagai indikatornya. Namun, apakah IKS pada level Dinkes DIY tersebut berkorelasi dengan AHH pada level Pemda DIY?

Indeks Keluarga Sehat (IKS) merupakan salah satu indikator yang digunakan oleh pemerintah untuk mengukur kesehatan masyarakat. IKS terdiri dari 12 indikator yang mencakup aspek kesehatan fisik, mental, sosial, dan lingkungan. Indikator ini dirancang untuk memastikan bahwa keluarga memiliki lingkup dan akses hidup sehat yang memadai. Sementara itu, Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan indikator lain yang digunakan untuk mengukur kesehatan masyarakat. AHH adalah perkiraan rata-rata usia yang dapat dicapai oleh seseorang pada suatu populasi tertentu. Indikator ini dihitung berdasarkan faktor-faktor seperti tingkat kematian dan kelahiran.

Berdasarkan uraian pengertian di atas, terdapat korelasi positif antara IKS dan AHH, antara lain:
1. IKS mencakup indikator yang mempengaruhi kesehatan fisik, mental, sosial, dan lingkungan keluarga. Dengan meningkatkan kualitas hidup dan praktik hidup sehat di keluarga, maka kesehatan individu dan keluarga secara keseluruhan juga meningkat. Hal ini berkontribusi pada meningkatnya AHH.
2. Indikator IKS yang mencakup lingkup dan akses hidup sehat, seperti akses air bersih dan sanitasi yang layak, dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit menular dan tidak menular. Dengan mengurangi resiko penyakit tersebut, maka akan berdampak pada meningkatnya AHH.
3. Peningkatan kualitas layanan kesehatan yang diakses oleh keluarga juga berkontribusi pada meningkatnya AHH. Kualitas layanan kesehatan yang baik dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dan meningkatkan kesembuhan dari penyakit.
4. Peningkatan kualitas lingkungan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga leingkungan yang bersih dan sehat dapat mengurahi resiko penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Hal ini akan berkontribusi pada meningkatnya AHH.

Selain itu, menurut Dr. dr. Trihono, M.Sc. dalam paparannya pada acara Penguatan Integrasi Layanan Primer yang diadakan oleh FNM Society menyebutkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) dan IKS. AHH merupakan turunan dari IPM dimana IPKM merupakan penjabaran lebih lanjut dari AHH pada IPM. Apabila dihubungkan berdasarkan statistik, IPM dan IPKM berkorelasi signifikan dengan r=0,803. Sementara itu, IPKM dan IKS juga berkorelasi signifikan dengan r=0,648. Dengan demikian, IKS dapat digunakan sebagai proksi indikator terhadap kemajuan IPKM.

Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, baik IKS maupun AHH harus diperhatikan dan diupayakan meningkat nilainya. Dengan meningkatkan IKS, digarapkan dapat meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan, sehingga dapat berkontribusi pada meningkatnya AHH. Meningkatkan AHH juga dapat dicapai dengan cara meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan, serta mengurangi resiko penyakit dengan cara menjalankan pola hidup sehat.

-----------------------------------------

Raden Sanjoyo, S.Kom, MPH
Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan
Dinas Kesehatan DIY

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 14.995
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.240.516