Detail Artikel


  • 17 Mei 2018
  • 2.158
  • Artikel

Back to nature dengan ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR DI MASYARAKAT

Back to nature bisa dikatakan kembali ke alam atau kembali kepada yang serba alami yaitu pemanfaatan bahan bahan alam untuk  digunakan secara bijak, dipelihara dan dirawat dari kerusakan. Asuhan mandiri pemanfaatan TOGA ( Taman Obat Keluarga) dan akupresur merupakan salah satu upaya kembali ke alam dengan memelihara dan meningkatkan status kesehatan serta mencegah dan mengatasai masalah / gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat dengan memanfaatkan TOGA dan Akupresur.

Mengingat Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan alam, sebagian besar kekayaan alam tersebut merupakan tanaman yang berkhasiat obat dan dimanfaatkan secara turun-temurun dan menjadi pilihan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan. Sebagai contoh tanaman yang banyak disekitar kita antara lain kencur, jahe, salam, temu ireng, daun katu, kunir, daun jambu, adas, seledri dan lain-lain yang dapat di manfaatkan untuk pencegahan, pemeliharaan kesehatan maupun untuk pengobatan gejala penyakit ringan seperti pusing, batuk , pilek, demam dan lain-lain..  Apalagi jika mengingat dampak pemakaian obat tradsisional relatif tidak ada efek samping, dan masyarakat kita masih menyakini hal tersebut.

 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menyatakan bahwa sebesar 59,12% penduduk Indonesia pernah minum jamu dan 95,6% merasakan manfaatnya. Riskesdas tahun 2013  menunjukan bahwa proporsi rumah tangga yang memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) sebesar 30,4%, diantaranya 49% menggunakan yankestrad ramuan.  

Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan, mengamanahkan bahwa upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.  Penyelenggaraan upaya tersebut antara lain melalui pelayanan kesehatan tradisional baik yankestrad ramuan maupun ketrampilan. Masyarakat diberi kesempatan untuk mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan yankestrad yang dapat dipertangungjawabkan manfaat dan keamanannya,

Pengembangan pelayanan kesehatan tradisional di puskesmas di tekankan pada upaya promotif dan preventif dengan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan TOGA dan akupresur.  Hal ini sejalan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 telah menetapkan indikator pencapaian target penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional dengan target tahun 2019 sebesar 75% puskesmas mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional. Salah satu indikatornya adalah kemampuan Puskesmas menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur.

Untuk mengembangkan kemampuan masyarakat melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional diharapkan Puskesmas dapat memfasilitasi  dan melakukan pembinaan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan Akupresur pada kader. Pembinaan bagi kader diharapkan dapat membentuk kelompok keluarga binaan asuhan mandiri kesehatan tradisional di masyarakat sesuai amanah Peraturan Menteri Kesehatan no 9 tahun 2016 tentang upaya pengembangan kesehatan tradisional melalui asuhan mandiri pemanfaatan taman obat keluarga (TOGA) dan ketrampilan.

Untuk mengetahui kemampuan masyarakat dalam penerapan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan Akupresur, maka perlu dilakukan verifikasi dan pembinaan secara bertahap oleh Dinas Kesehatan. Adapun pelaksanaan verifikasi dan penilaian asuhan mandiri  pemanfaatan TOGA dan Akupresur tingkat DIY dilaksanakan di 5 kabupaten/ Kota yaitu : :

No

Lokasi

Waktu

1

Dusun Jomegatan, Desa Ngestiharjo, Kec Kasihan , Bantul Wilayah Puskesmas Kasihan 2

Rabu, 2 Mei 2018

2

Asman Ngudi waras, Dusun Selang, Desa Bendungan, Kec. Karang Mojo Gunung Kidul , Wilayah Puskesmas Karang Mojo 2

Kamis,3 Mei 2018

3

Dukuh, Desa Gerbosari, Kec Samigaluh ,Kulon Progo, Wilayah Puskesmas Samigaluh 1

Senin , 7 Mei 2018

4

Kelurahan Tegalrejo, Kec. Tegalrejo, Kota Yogyakarta, wilayah Puskesmas tegalrejo

Selasa, 8 Mei  2018

5

Dusun Jaban, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Sleman, wilayah Puskesmas Sleman

Rabu, 9 Mei 2018

Tim Penilai Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur berasal dari  Dinas Kesehatan DIY,Biro Kesra DIY,Dinas Pertanian DIY, Fakultas Farmasi UAD Yogyakarta, Persatuan Akupunkturis seluruh Indonesia (PAKSI ) DIY, TP PKK DIY. Dari hasil verifikasi dan penilaian akan di dapatkan kelompok asuhan mandiri TOGA dan Akupresur terbaik !,II, III serta harapan I dan harapan II.

Sebagai penghargaan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat, akan diberikan penghargaan dari Gubernur DIY berupa piagam, piala dan uang pembinaan. Kelompok asuhan mandiri TOGA dan Akupresur terbaik I akan diusulkan mengikuti penilaian tingkat nasional.             Semoga Bermanfaat..................!

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 5.219
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.315.678