Ada Apa dengan OSOF di Bulan April?
Untuk meningkatkan capaian Indikator Keluarga Sehat (IKS) di DIY diperlukan kunjungan ulang, intervensi awal, analisa data dan intervensi lanjut di berbagai tatanan yang melibatkan Lintas Program dan Lintas Sektor. Sehubungan dengan hal tersebut, karena keterbatasan sumber daya kesehatan di Puskesmas, diperlukan kerjasama dengan Institusi Pendidikan. Kegiatan tersebut yaitu pelibatan mahasiswa yang melaksanakan magang, praktek kerja lapangan maupun Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam pelaksanaan PIS PK yang disebut “one student one family”, sehingga diperlukan pedoman pelaksanaan dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Indikator Keluarga Sehat (IKS) Di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kategori rendah yang hanya 0,33, sedangkan dikatakan baik jika IKS adalah 0,8 padahal banyak peguruan Tinggi Kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berlatar belakang IKS di DIY yang masih rendah sedangkan SDM di puskesmas yang terbatas, maka Dinas Kesehatan DIY membuat “Program OSOF” One Student One Family yaitu MoU dengan semua Perguruan Tinggi Kesehatan di DIY.
Ketika menerjunkan anak didik/mahasiswa di masyarakat berupa :KKN, PKL, Magang maka dibekali instrumen untuk pengkajian yang mengacu pada Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 yaitu instrumen dalam pengkajian PISPK dalam melakukan praktek komunitas. Mahasiswa/anak didik terjun di masyarakat dengan durasi waktu yang berbeda-beda di masing perguruan tinggi berkisar antara 3 – 4 minggu.
Program OSOF merupakan program khusus inovasi dari Dinas Kesehatan DIY dan program menarik karena menjawab tentang 2 hal :
- Seluruh stakeholder terlibat, disini bagaimana peran perguruan tinggi
- Tuntutan pendidikan untuk menterjemahkan intervensi di lapangan berdasar teori yang diperoleh.
Kondisi saat ini kesehatan bergeser dari pendekatan individu menjadi pendekatan keluarga, sehingga permasalahan kesehatan di selesaikan berawal dari lingkup keluarga dahulu. Perguruan Tinggi dilihat sebagai sebuah potensi untuk melihat dunia luar dan membantu pemerintah untuk mengembangkan kemampuan potensi keluarga dengan PISPK, pedoman dipakai sebagai panduan dalam pengkajian peserta didik di masyarakat