Jangan Sembarang Minum Obat Pereda Nyeri!
Jangan Sembarang Minum Obat Pereda Nyeri!
Saat sedang sakit kepala, kita pasti tak ragu meminum painkiller atau pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit, kan? Namun, FDA (Food and Drug Administration), Amerika Serikat, memberi peringatan bahwa obat pengurang rasa sakit yang termasuk dalam kategori non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) atau obat anti-inflamasi non-steroid, bisa memiliki efek samping yang tidak baik. Kandungan obat yang termasuk NSAID antara lain adalah ibuprofen, aspirin, naproxen, dan nabumetone.
Menurut FDA, konsumsi obat-obat kategori NSAID pada orang-orang yang meminumnya dalam jangka panjang dengan dosis tinggi, punya penyakit jantung, serta merokok dan meminum minuman beralkohol berkaitan dengan beberapa gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, anemia, peningkatan serangan asma bagi penderita asma, masalah ginjal, stroke, gagal jantung, dan serangan jantung.
Obat-obatan ini juga punya risiko spesifik pada wanita. Seperti dikutip dari sciencedaily.com, sebuah penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa NSAID dapat memengaruhi kemampuan wanita untuk memiliki anak dengan menghalangi proses ovulasi. Penelitian yang dilakukan oleh para dokter dari Divisi Neonatology & Pediatrics, Nostra Signora di Bonaria Hospital, Italia, juga menyebutkan bahwa penggunaan NSAID di awal kehamilan terkait dengan peningkatan risiko keguguran dan malformasi janin. Informasi tambahan dari womenshealth.com, mengonsumsi obat-obatan ini pada 6-8 minggu terakhir kehamilan juga tidak disarankan karena memiliki risiko komplikasi, seperti pendarahan.
Oleh karena itu, FDA meminta produsen untuk mencantumkan peringatan yang lebih keras pada kemasan obat. Namun pada akhirnya, keberadaan risiko ini tidak seharusnya mencegah seseorang mengonsumsi obat-obat tersebut jika memang diperlukan. Apalagi jika dikonsumsi sesuai dosis dan anjuran, serta jika Anda tidak termasuk orang-orang yang memiliki faktor risiko tinggi, keterkaitan obat-obat NSAID dengan gangguan kesehatan yang telah disebutkan sebenarnya termasuk rendah.
Agar konsumsi obat aman dan efektif, jangan lupakan dua hal ini:
Selalu diskusikan kekhawatiran apapun yang Anda rasakan, termasuk obat-obatan yang akan dikonsumsi, dengan dokter Anda. Ingat bahwa artikel ini bukanlah pengganti konsultasi dengan dokter.
Sama halnya dengan obat apapun juga, gunakan sesuai dosis yang diperlukan dan jangan pernah melebihi dosis maksimal harian.